Coso
merupakan kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of the
Treadway Commission. Merupakan suatu bentuk internal control, yang dibuat oleh
pihak swasta pada tahun 1985 yang bertujuan untuk menangani masalah-masalah
penyelewengan dana yang sering terjadi di Amerika pada tahun 1970’an.
Dalam pengembanganya, COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional, antara lain : The Institute of Management Accountant (IMA), American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), Financial Excecutives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditor (IIA) dan American Accounting Association (AAA).
Menurut coso framework. Ada 5 komponen penting yang harus dimiliki oleh sebuah internal control yang baik.
1.Lingkungan pengendalian
Dalam pengembanganya, COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional, antara lain : The Institute of Management Accountant (IMA), American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), Financial Excecutives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditor (IIA) dan American Accounting Association (AAA).
Menurut coso framework. Ada 5 komponen penting yang harus dimiliki oleh sebuah internal control yang baik.
1.Lingkungan pengendalian
2.Penilaian Resiko
3.Kegiatan pengendalian
4.Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan pengendalian internal
3.Kegiatan pengendalian
4.Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan pengendalian internal
Kelima hal itulah yang harus ada di dalam sebuah
internal control yang baik. Berikut penjelasan mengenai kelima hal tersebut :
1. Lingkungan
pengendalian
Yakni lingkungan perusahaan yang akan mempengaruhi
ektivitas pengendalian. Kondisi lingkungan kerja dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti penegakan integritas dan etika seluruh angota organisasi, komitmen
pimpinan manajemen, kepemimpinan yang baik, stuktur organisasi yang dsesuiakan dengan
kebutuhan, pendelegasian dan wewenang yang tepat, dan lain sebagainya.
Dalam lingkup organisasi pemerintahan lingkungan pengendaliannya terkait dengan
integeritas, etika, komitmen pegawai, kepemimpinan managemen dan pengendalian
internal yang dilakukan. Namun yang paling diharapkan pegawai memiliki
integeritas dan etika yang tinggi karena penyebab terjadi banyak kecurangan
adalah factor tersebut. Oleh karena itu semua harus diituangkan di dalam
peraturan yang jelas dan mengikat dan mempunyai sanksi yang jelas.
2. Penilaian resiko
Resiko
merupakan sesuatu yang menghambat penyampaian tujuan. Identifikasi terhadap
resiko amatlan penting untuk mengetahui hambatan dam pencapaian tujuan. Setelah
diidentifikasi selanjutnya resiko dianalisis baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Dengan adanya anlisisi resiko kita dapat mengetahui dampak dari
suatu kejadian dan tau bagaimana mengelola risiko tersebut.
3. Kegiatan pengendalian
Yaitu
tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko, menetapkan dan memutuskan
kebijakan serta prosedur dan memastikan bahwa tindakan yang telah dilakukan
sudah benar dan efektif. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi resiko
ada dua: tindakan preventif (tindakan yang dilakukan sebelum resiko berlangsung)
dan tindakan mitigasi (tindakan yang dilakukan saat resiko sedang berlangsung).
Umumnya perusahaan akan melakukan tindakan preventif karena mencegah
pengeluaran biaya tindakan mitigasi.
4. Informasi dan
komunikasi
Informasi
merupakan data yang sudah diolah dan sangat mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan. Infomasi yang baik harus dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
terkait. Penyampaian informasi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya
salah pemahaman. Sehingga dalam instansi pemerintah maupun swasta biasanya
dibuat unit khusus yang melayani informasi. Unsure pengendalian terhadap
informasi dan komunikasi harus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu dan
teknologi.
5. Pemantauan
pengendalian internal
Yaitu
tindakan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan mangemen dan pegawai lain yang
ditunjuk dan bertanggung jawab sebagai penilai terhadap kualitas dan
efektivitas system pengendalian internal. Pemantauan dibagi menjadi 3:
pemantauan berkelanjutan, pemantauan terpisah dan tindak lanjut atas temuan
audit. Peranan pemantauan dalm pengendalian internal sangat penting karena
setiap komponen pengendalian internal akan mendapatkan pengawasan.